KOTA KEDIRI - Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), Vinanda Prameswati diangkat menjadi kakak asuh bagi teman-teman disabilitas di Gema Nurani, Kota Kediri. Perhatian Mbak Vinanda, yang saat ini maju sebagai Calon Wali Kota Kediri itu, dinilai menjadi harapan baru untuk perjuangan mereka dalam wadah komunitas tersebut.
Kemarin, Mbak Vinanda hadir di rumah Gema Nurani di Kelurahan Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Tempat ini menjadi pusat perjuangan hidup mereka melalui berbagai usaha, mulai warung hingga jasa jahit. Pertemuan sore itu pun berlangsung cukup hangat.
Baca juga:
Ribuan Warga Riau Tunggu Kedatangan Anies
|
Ketua Gema Nurani Kota Kediri Gatut Sungkowono, sangat bersyukur dengan perhatian Mbak Vinanda selama ini. Bukan saat ini saja, kepedulian Alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya itu sudah terpupuk sejak lama, melalui RSTN.
“Sekarang manggilnya, kalau dulu istilahnya bapak asuh, ibu asuh, karena ini masih muda namanya kakak asuh, jadi kita punya kakak asuh untuk menyampaikan hal-hal yang bisa membuat hati kita paling tidak bisa tersenyum sejenak, ” kata Gatut.
Selain tetap peduli dengan kelompok-kelompok rentan, Gatut berharap Mbak Vinanda kelak bisa menjadikan Kota Kediri yang lebih Mapan.
“Mudah-mudah bisa jadi barokah dari berkat perhatian njenengan, ” ucap Gatut.
Mbak Vinanda pun mengaku senang berada dalam keluarga besar Gema Nurani. Menurut calon wali kota termuda berusia 26 tahun itu, disabilitas memiliki hak hidup yang sama. Mereka juga bisa berprestasi dan berkontribusi untuk Kota Kediri di segala lini.
“Disabilitas juga punya hak yang sama untuk berprestasi, berkontribusi di lingkungan sosial ekonomi dan budaya. Semoga dengan acara hari ini, bisa lebih banyak membuka mata, pikiran dan hati banyak orang bahwa kita semua sama, ” kata Mbak Vinanda.
Baca juga:
Suharso Monoarfa: Saya Minta Maaf
|
Ke depan Mbak Vinanda bersama Gus Qowim berkomitmen untuk menciptakan Kota Kediri yang ramah disabilitas tanpa diskriminasi. Komitmen itu mereka tuangkan melalui salah satu dari tujuh program Sapta Cita, yakni Smart Living.
Pasangan muda dan tokoh ulama itu pun mengajak mereka untuk bersama-sama mewujudkan Kota Kediri yang lebih Mapan dan sejahtera.
“Saya bersama Gus Qowim berkomitmen ke depan, Kota Kediri ini menjadi kota yang ramah disabilitas, ” terang kader Golkar itu.
“Semoga kita bisa terus berkolaborasi, bersama-sama mewujudkan Kota Kediri menjadi kota yang lebih sejahtera, tidak ada diskriminasi dan seluruh masyarakatnya makmur, ” tandasnya.